Home » » Hanifah Mati, Karena Vonis Pengadilan Blang Reuleung, Sawang

Hanifah Mati, Karena Vonis Pengadilan Blang Reuleung, Sawang

Written By Unknown on Friday, July 13, 2007 | 4:42 AM

Aceh Utara (News Aceh) ------ Kerangka manusia korban konflik di temukan warga di perbukitan Cot Mane Desa Blang Reuleung, Kecamatan Sawang, kabupaten Aceh Utara, ,Selasa (10/07) sekitar 60 Kilometer arah barat Kota Lhokseumawe. Korban Hanifah 60 th diculik pada tahun 1999, oleh lima pemuda.

Informasi penemuan kerangka Hanifah, pertama kali bermula dari keterangan anak kandung korban yang saat itu melihat ibunya di tangkap oleh lima pemuda dan di seret serta di tutup kepala korban pakai karung goni saat bawa ke semak-semak oleh kawanan penculik tersebut.

Keteragan itu di perkuat oleh warga lain yang mengaku pernah melihat ada sesosok mayat orang tua yang ditanam disekitar areal kebun miliknya, tepatnya diantara tumpukan pohon bambu, Sawit dan tanaman hutan liar lainnya.

,”Saya gak tau pasti dimana lokasi kuburan, tapi yang saya ada melihat jenazah korban ditanam disitu, “Ujar pemilik kebun setempat yang tak mau disebut namanya.

Dari hasil keterangan tersebut masyarakat langsung membongkar hamparan yang terletak diatas perbukitan Cot Mane. Setelah menelan waktu enam jam sejak pukul 10.00 Wib-pukul 16.00 Wib sore itu, akhirnya warga dibantu aparat kepolisian dan TNI, PMI Aceh Utara menemukan lokasi tempat di kuburnya mayat Hanifah.

Di dalam kuburan sedalam sekitar satu meter ditemukan kerangka manusia yang tertutup dengan karung pupuk urea, anting-anting emas dan selendang merah yang digunakan korban.

,”Kerabu yang dipakai itu sama persis dengan yang Saya gunakan ini,” kata Rosmiati, 45, adik kandung korban , sambil memperlihatkan kerabu yang digunakan ditelinganya. Jenazah korban, dievakuasi oleh tim PMI Aceh Utara, untuk selanjutnya dibawa pulang kerumah duka dan sudah di kebumikan pada, Selasa lalu.

Hamper tiap hari kita temukan kasus seperti ini pada masa Aceh masih dalam perang. Dua pihak bertikai mengamankan posisi masing-masing. Sama sama memiliki intelijen dan serdadu, sama sama memiliki algojo yang siap meng-eksekusi. Kecurigaan terhadap warga sipil membantu salah satu pihak, juga berlaku pada ke dua pihak ini. Hingga mereka mengenyampingkan rasa kemanusiaan, mengedepankan ……….kekerasan

Seperti riwayat dibunuhnya perempuan tua yang yang sehari-harinya bekerja sebagai dukun kampung itu, terjadi saat ia akan memenuhi panggilan seseorang, untuk mengobati orang sakit dikampung lain. Taunya siasat itu digunakan untuk menghabisi nyawa Hanifah. Sejak kepergian itu Hanifah bagai di telan bumi.

Pasca kepergian Hanifah, sebagian warga mendegar isu, korban dibunuh karena cucunya menjalin hubungan asmara dengan aparat keamanan yang bertugas didaerah itu. Bahkan, kelompok berseberangan telah beberapa kali sempat mengancam, agar cucunya itu menghentikan hubungan dengan aparat.

Mungkin…lokasi rumah mereka berhadapan langsung dengan Pos TNI. Membuat sang nenek tidak memiliki kemampuan untuk menasehatin cucunya yang sudah kecantol sama om..om aparat.

Cucunya kala itu sedang berbunga-bunga, neneknya Hanifah sedang menghadapi sidang mahkamah Cot Mane desa Blang Reuleng kecamatan Sawang, dia sedang berjuang membela dirinya, atas tuduhan terhadap cucunya. Palu terakhir tidak berpihak kepada Nek Hanifah, Dia di vonis mati oleh pengadilan semak belukar Cot Mane Blang Reuleng
, Kecamatan Sawang, kabupaten Aceh Utara. (Baim)
Share this article :

0 komentar:

Populer

 
Support : acehbaru.com | acehbaru.tv | atjehbaru.com
Copyright © 2014. acehbaru - All Rights Reserved
Modify by acehbaru
Proudly powered by Blogger