Gaji Puluhan Tukang Tidak Dibayar

Jumat, 4 Mei 2007, 21:30 WIB

Gaji Puluhan Tukang Tidak Dibayar

Reporter : Dara

Banda Aceh, acehkita।com. Sebanyak 47 tukang yang mengerjakan pembangunan rumah bantuan untuk korban tsunami di Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, telantar karena gajinya belum dibayar selama dua bulan ini.

Proyek pembangunan rumah tersebut dibiayai oleh Palang Merah Indonesia yang tendernya dipegang oleh PT Bukit Mutiara Indah dan disubkan kepada PT Wahyu Kala Suba.
Sudah dua hari terakhir, puluhan tukang tersebut tidur di bantaran Krueng Aceh (sungai Aceh), di depan kantor Polda Nanggroe Aceh Darussalam, dan menghentikan aktifitas kerja membangun perumahan।

Gunawan (19), tenaga kerja asal Sukolilo, Kota Pati, Jawa Tengah, mengaku sudah dua bulan ini belum diberi gaji sesuai yang dijanjikan। "Kami selama ini hanya dipinjami uang Rp10.000 per hari untuk biaya makan. Bulan lalu, kami juga dipinjami uang Rp1 juta pada bulan lalu yang sudah kami kirim untuk keluarga di Jawa. Padahal janjinya tiap satu rumah yang selesai kami bangun akan dibayar Rp7,5 juta," kata dia.

Menurut Gunawan, kelompoknya sebanyak 47 orang dari Pati, Demak, dan Kudus telah menyelesaikan sekitar 50 rumah bantuan। "Saat ini kami mau pulang, tapi tak punya uang karena gaji tak dibayar sesuai janji," kata dia.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) NAD, T Alaidinsyah saat dikonfirmasi mengatakan, belum tahu mengenai nasib para tukang tersebut। Dia juga menyatakan, hal itu tanggungjawab PT Bukit Mutiara Indah (PT BMI) dan PT Wahyu Kala Suba (PT WKS) selaku kontraktor pelaksana.

Sementara itu, saat didatangi wartawan ke kantornya, Direktur PT WKS, Saiful Bachri tidak berada ditempat। Tri Saksana, Staf Enginer PT WKS yang berada di kantor menyebutkan, PT BMI dan PT WKS satu perusahaan. "Bapak sedang di Medan. Kami karyawan baru, tidak bisa beri keterangan mengenai kasus itu," kata dia.

Sedangkan puluhan pekerja asal Jateng tersebut, kini mengaku sedang menunggu seseorang untuk bisa memulangkan mereka ke daerah asal. [dzie]