Kabarnya dua petinggi pemerintah di Lhokseumawe dan Aceh Utara belum kelar masalah pengelolaan rumah sakit daerah itu।menyusul ibukota kabupaten Aceh Utara akan berpindah ke Lhoksukon.
Tapi ngak tau juga kapan? Sekarang semua masih nongkrong di Lhokseumawe yang sudah berstatus pemerintahan kota. Cuma Polres persiapan dan pengadilan negeri baru nongkrong disana.
Entah mereka memang berdakwa dakwi atau tidak? Kita juga ngak tau…karena itu perlu ditanyakan segera…kepada dua pang ule itu. Karena rumah yang seharusnya tempat mengobati orang sakit, justru dirinya sendiri udah bernanah dan berkuman….sepertinya…..
Tidak percaya, datang aja liat langsung…kesana…Lalat dan bau berbagai macam ditambah sampah…kamar WC yang banjir, pintu kamar yang sudah terlepas,…spre yang kada luarsa begitu juga kasurnya…….benar –benar sakit….Atau memang ada konsep menyembuhkan penyakit dengan mengadu dengan penyakit? Ngak tau juga saya.
Tanya aja ama Pak Hamdani Direkturnya ….Ngak cukup Tanya ama Pang Ule Dinas kesehatan Kota dan Kabupaten? Masih kurang, Tanya aja sama Pak Ilyas Pasee dan Pak Munir….setelah semua selesai…tunggu dulu jangan lupa liat dan perhatikan keluarga pasien yang sedang di rawat. (Pue Gepeugot di Gopnyan, Puna Peuduli ke Kebersihan)
Yang lee peng, banyak duet maksud saya; enak mereka, kenapa? Dia bias tidur di rumah sakit swasta di lhokseumawe, atau ke Medan bahkan Penang sekalian. Tapi bagaimana dengan kenanyakan masyarakat yang memang sakit ekonomi, sakit pikiran terus sakit badan lagiii……..Mampus..mampus
Ketika keliling disana bersama kawan T’fik,Jafar dan Erwin, Minggu (3/6) saat melintas di lorong sal dan sepanjang jalan. Mereka bak bida dari, tersenyum terkadang geli…gitu…ha..ha……Sep Kutoe..(cukup Kotor) kata Erwin, disambut ketawa Heuk Heuk Taufik, kemudian disambung Jafar…..gawat that….dengan mulut membengkok
Nah perawat juga sedang dalam kondisi tersendat honor? Mantap …..ha…ha [Oleh ; I’mran]
0 komentar:
Post a Comment